Pengiriman Pasukan Indonesia dalam membantu PBB
Pengiriman Pasukan Indonesia dalam membantu PBB
Sumber : Nasional.kompas.com
  Indonesia akan kembali mengirim pasukan untuk
mendukung misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengiriman pasukan
ini dibahas dalam rapat di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
  Rapat dipimpin Wakil
Presiden Jusuf Kalla dan diikuti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kapolri
Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri
Keuangan Sri Mulyani.
  Rapat menyepakati
Indonesia akan mengirim 1.040 pasukan pada tahun ini.
  "Dalam waktu
dekat mudah-mudahan tahun ini kita sudah menambah lagi deployment penambah
pasukan kita," kata Retno usai rapat.
  Retno mengatakan,
1.040 pasukan itu terdiri dari 1 batlayon komposit TNI yang jumlahnya 800
personel, 1 form police unit polri 140 personel dan 100 indivual police
officer. Retno mengatakan, pengiriman pasukan ini membuat Indonesia menjadi
negara terbesar yang mengirimkan pasukan perdamaian.
  Sebelumnya, sudah
ada 2.719 pasukan yang dikirim ke berbagai negara yang tengah berkonflik.
  "Kalau kemudian
dari 2.719 dan ditambahkan dengan deployment yang baru, yang tadi jumlahnya
1.040, maka kita sudah memenuhi 3.759 dari 4.000 yang sudah kita komitmenkan
kepada PBB," ucap Retno.
  Retno mengatakan,
pasukan yang dikirim baik dari TNI atau pun polri akan menjalani sejumlah
latihan terlebih dahulu. Biaya latihan akan ditanggung oleh PBB.
  "Biayanya itu
akan di-reimburse oleh PBB setiap 3 bulan. Jadi tidak akan masalah untuk
biayanya," kata dia.
Kasus 
Pengiriman pasukan untuk peran perdamaian membantu PBB
Analisis dan pendapat.
  Saya setuju, dengan
kebijakan pemerintah RI tersebut, hal ini berdasar atas prinsip kenetralan
pasukan Indonesia yang bisa diharapkan menjadi penengah terhadap kedua belah
pihak yang bertikai di dalam wilayah yang dilanda konflik. 
  Saya menganggap ini
hal yang positif dan perlu terus dikembangkan dimasa yang akan datang, dan ini
juga akan mengangkat nama Indonesia dimata dunia. 
  Dengan pengiriman
tentara kita ke Sudan untuk membantu perdamaian di sana. Asal jangan lupa saja
dengan keamanan di dalam negeri sendiri. 
  Menurut saya itu
adalah salah satu langkah yang maju, tapi amankan dulu teroris, gerakan
separatis, kriminalitas, bandar narkoba, koruptor, bantuan bencana banjir,
pertahanan batas wilayah dengan Malaysia & Singapura.
  Pengiriman pasukan
perdamaian tersebut merupakan langkah yang progresif, setidaknya dalam upaya
memulihkan nama baik Indonesia. Ini juga merupakan salah satu upaya ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
  Pengiriman pasukan
perdamaian itu sebagai wujud bahwa bangsa dan negara Indonesia lebih cinta
damai dari pada perang. Kalau kita melihat negeri sendiri sebenarnya masih
banyak tenaga polisi dan militer untuk mengamankan wilayah NKRI. Tetapi
keamanan dan keutuhan pertahanan bangsa Indonesia sendiri harus diperhatikan
agar tetap seimbang antara menjalin hubungan Internasional.
Komentar
Posting Komentar